Audit Investasi dan Saldo Kas
Pembahasan ini memusatkan perhatian pada audit atas dua aktiva yang sangat likuid, yaitu investasi dan saldo kas. Pembahasan ini memusatkan perhatian pada entitas selain dari yang ada dalam sektor jasa keuangan dan juga memusatkan perhatian pada audit atas saldo kas, yang dihasilkan dari pengaruh kumulatif siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, personalia, investasi, dan pembiayaan. Perhatian juga akan diberikan pada dua jenis penipuan yang melibatkan kas-kiting, yang melibatkan transfer antarbank, dan lapping, yang melibatkan misapropriasi penerimaan kas.
Aktivitas investasi sebuah entitas merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kepemilikan sekuritas yang diterbitkan oleh entitas lainnya. Pembahasan ini akan memusatkan pada investasi dalam saham biasa dan obligasi korporasi. Investasi dalam sekuritas yang mudah dipasarkan berkaitan dengan dua siklus lainnya. Dividen dan bunga yang diterima dari investasi itu merupakan transaksi peneriman kas sebagai bagian dari pendapatan.
Tujuan utama manajemen kas adalah untuk memastikan bahwa kas mencukupi dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan entitas. Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan peramalan yang baik atas penerimaan dan pengeluaran kas. Dengan teknik peramalan kas, manajemen dapat merencanakan untuk (1) mengivestasikan kelebihan kas, dan (2) bila terdapat kebutuhan akan kas, mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang menguntungkan. Karena sangat likuid, kas dan investasi pada umumnya merupakan area audit yang kritis.
Saldo kas meliputi penerimaan ditangan yang belum disetor, kas di bank, pada rekening giro umum dan rekening tabungan, serta akun impres seperti kas kecil dan rekening di bank untuk gaji. Saldo-saldo tertentu, seperti sertifikat deposito, dana pelunasan obligasi, saldo mata uang luar negeri tertentu, dan akun-akun lain yang mempunyai pembatasan dalam penggunaannya, yang lazimnya harus diklasifikasikan sebagai investasi.
Investasi dan saldo kas bervariasi secara signifikan dari satu klien ke klien lain, sekalipun bergerak dalam industri yang sama. Kemampuan suatu entitas untuk menginvestasikan kelebihan kas tergantung pada praktik manajemen kasnya dan kemampuannya untuk menganggarkan serta meramalkan kebutuhan kas. Jadi, beberapa jenis pengujian subtantif atas saldo kas telah dilaksanakan pada kebanyakan audit, termasuk, di antara yang lain, pengujian pisah-batas kas, penelusuran transfer bank, perhitungan kas di tangan, konfirmasi saldo tertentu dan perjanjian lainnya dengan bank, scaning, penelaahan, atau penyiapan rekonsiliasi bank, mendapatkan dan menggunakan laporan pisah-batas bank, dan menentukan kelayakan dari penyajian dan pengungkapan manajemen berkenaan dengan saldo kas.
0 komentar: